KEUTAMAAN BERSYUKUR (  الحمد لله) 



قَالَ النَّاظِمُ رَحِمَهُ اللّٰهُ :

Ibnu Yamun dalam Sya'ir bahar rojaz berkata :

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلىٰ الدَّوَامِ * ثُمَّ صَلاَتُهُ مَعَ السَّلاَمِ 

Segala Puji bagi Allah untuk selamanya * kemudian rahmat beserta salam 

KITAB QURRATUL 'UYUN HALAMAN 21

عَلىٰ إِمَامِ الرُّسْلِ وَالْأَنْبِيَاءِ * مُحَمَّدٍ وَالْآلِ وَالْأَبْنَاءِ 

Semoga di limpahkan atas pemimpin Rasul dan Nabi * Muhammad dan keluarga dan kerabatnya Nabi

قَالَ الْعُلَمَاءُ رَحِمَهُ اللّٰهُ تَعَالىٰ : تُسْتَحَبُّ الْبَداءَةُ بِالْحَمْدِ لِكُلِّ مُصَنِّفٍ وُمَدَرِّسٍ وَخَطِيْبٍ وَخَاطِبٍ وَمُتَزَوِّجِ، وَكَأَنَّ الثَّنَاءَ عَلىٰ اللّٰهِ تَعَالىٰ كَهَدِيَةِ الْمُسْتَشْفِعِ قَبْلَ مُسْأَلَتِهِ رَجَاءَ أَنْ يَنْتَفِعَ بِذَلِكَ فِى قَضَاءِ حَاجَتِهِ 

Para Ulama' Rahimahullah berkata : Di sunahkan memulai dengan membaca Al-Hamdulillah, karena setiap menyusun buku dan mempelajari ilmu dan berkhotbah dan lamaran dan pernikahan dan bahwa pujian kepada Allah Ta'ala seperti hadiah yang menjadi perantara sebelum permintaannya datang untuk memeberi manfa'at dengan itu dalam di kabulkan keinginannya 

وَجُمْلَةُ 《اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ》 خَبَرِيَّةٌ لَفْظًا، إِنْشَائِيِّةٌ مَعْنًى، مَعْنَاهَا : اَلثَّنَاءُ عَلىٰ اللّٰهِ تَعَالىٰ بِالْجَمِيْلِ الْاِخْتِيَارِيِّ عَلىٰ جِهَةِ التَّعْظِيْمِ وَالتَّبْجِيْلِ 

Dan dari segi kalimat 《Al-Hamdulillah》 merupakan khabar lafadz, dari perpaduan makna, merupakan makna INSYAIYAH, yang artinya : Pujian atas Allah Ta'ala dengan sebaik-baiknya ikhtiyar atas jalan yang mengagungkan dan memuliakan Allah 

قَالَ الْقُرْطُبِيُّ عَلىٰ قَوْلِهِ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ : 《وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ تَمْلَأُ الْمِيْزَانَ》 اَلْحَمْدُ : اَلثَّنَاءُ عَلىٰ الْمَحْمُوْدِ بِمَا لَهُ مِنْ صِفَاتِ الْكَمَالِ، فَمَنْ حَمِدَ اللّٰهُ تَعَالىٰ مُسْتَحْضِرًا مَعْنٰى الْحَمْدِ امْتَلَأَ مِيْزَانُهُ مِنَ الْحَسَنَاتِ 

Imam Qurtubi berkata : atas sabda Nabi Muhammad saw : 《Al-Hamdulillah dapat memenuhi timbangan amal》, Al-Hamdulillah adalah pujian atas Allah yang di puji dengan sesuatu kepada-Nya dari sifat-sifat-Nya yang sempurna, maka barangsiapa yang memuji Allah Ta'ala dengan menghadirkan makna Al-Hamdulillah  dalam hatinya, maka menjadi penuh timbangan amalnya dari kebaikan.

وَالْمَعْنٰى : لَوْكَانَتْ أَجْسَامًا لَمِلَأَتْهُ 

Dan makna Al-Hamdulillah adalah jika ada kata benda, karena akan memenuhi timbangannya.

وَالْكَلاَمُ عَلىٰ الْحَمْدِ اَيْضًا كَثِيْرٌ شَهِيْرٌ، فَلاَ نُطِيْلُ بِهِ، وَلْنَذْكُرْ بَعْضَ الْأَحَادِيْثِ الْوَارِدَةِ فِى فَضْلِهِ فَنَقُوْلُ : اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ  

Dan pembahasan atas AL-HAMDULILLAH juga telah banyak yang masyhur, maka kami tidak amemperpanjang dengannya dan pembahasan sebagian hadits yang menjelaskan dalam keutamaannya, maka kamu mengucapkan : AL-HAMDULILLAH 

KITAB QURTATUL 'UYUN HALAMAN 22

أَخْرَجَ الْحَاكِمُ، وَالْبَيْهَقِيُّ، عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ، قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ للّٰهِ صَلَّ اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ : 《مَا اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلىٰ عَبْدٍ مِنْ نِعْمَةٍ، فَقَالَ : اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ، إِلاَّ أَدَّىٰ شُكْرَهَا، فَإِنْ قَالَهَا الثَّانِيَةً جَدَّدَ اللّٰهُ لَهُ ثَوَابًا، فَإِنْ قَالَهَا الثَّالِثَةَ غَفَرَ اللّٰهُ لَهُ ذُنُوْبَهُ》 

Di keluarkan Imam Hakim dan Baihaqi dari jabir ra berkata jabir ra : Rasulullah saw bersabda : tidaklah Allah memberi nikmat atas seorang hamba dari anugerah, maka ia berkata : AL-HAMDULILLAH kecuali Allah menilai telah mensyukurinya, maka jika mengucapkannya yang kedua kali, maka Allah memberi yang baru kepadanya pahala, maka jika mengucapkannya yang ketiga kalinya, maka Allah mengampuni dosa-dosanya 

وَأَخْرَجَ الدَّيْلَمِيُّ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمَا، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّ اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ، قَالَ : 《أَكْثِرُوْا مِنَ الْحَمْدِ، فَإِنَّ لَهَا عَيْنَيْنِ وَجَنَاحَيْنِ، تُصَلِّى فِى الْجَنَّةِ، تَسْتَغْفِرُ لِقَائِلِهَا إِلىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ》 

Dan di keluarkan Imam Ad-Dailami, dari Ibnu Umar ra, bahwasannya Nabi Muhammad saw bersabda : 《Perbanyaklah kalian dari membaca AL-HAMDULILLAH, maka karena sesungguhnya membaca kepadanya, mempunyai dua mata dan dua sayap, yang selalu berdo'a dalam surga dan memohon ampunan kepada pembacanya sampai hari kiamat》 

وَأَخْرَجَ ابْنُ عَسَاكِرْ، عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّ اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ، قَالَ : 《لَوْ أَنَّ الدُّنْيَا كُلَّهَا بِحَذَافِيْرِهَا بِيَدِ رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِى، ثُمَّ قَالَ : اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ، لَكَانَتِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ》 

Dan di keluarkan Ibnu Asakir dari Anas ra, bahwasannya Nabi Muhammad saw bersabda : 《jika sesungguhnya isi dunia semuanya secara terperinci dengan di kuasai seorang laki-laki dari umatku, kemudian mengatakan : AL-HAMDULILLAH, karena ada ucapan AL-HAMDULILLAH, maka lebih utama dari hal itu》 

KITAB QURRATUL 'UYUN HALAMAN 23

وَفِى حَدِيْثٍ : 《مَنْ قَالَ : سُبْحَانَ اللّٰهِ كُتِبَتْ لَهُ عَشْرُ حَسَنَاتٍ، وَمَن ْقَالَ : لاَإِلَهَ إِلاَّ اللّٰهُ كُتِبَتْ لَهُ عِشْرُوْنَ، وَمَنْ قَالَ : اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ كُتِبَتْ لَهُ ثَلاَثُوْنَ》 

Dan dalam satu hadits : 《Barangsiapa membaca SUBHANALLAH, maka di tulis kepadanya sepuluh kebaikan dan barangsiapa membaca LAA ILAAHA ILLALLAH, maka di tulis kepadanya dua puluh kebaikan dan barangsiapa yang membaca AL-HAMDULILLAH, maka di tulis kepadanya tiga puluh kebaikan》 

وَلاَ يُعَارِضُهُ حَدِيْثُ : 《أَفْضَلُ مَا قُلْتُهُ أَنَا وَالنَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبْلِيْ : لاَ إِلَهَ إِلاَّاللّٰهُ》 

Dan tidak akan bertentangan dengan hadits : 《Kalimat yang paling baik yang di ucapkanku dan para Nabi dari sebelumku : LAA ILAAHA ILLALLAH》

لِأَنَّ التَّسْبِيْحَ وَالْتَحْمِيْدَ تَهْلِيْلٌ وَزِيَادَةٌ 

Karena sesungguhnya TASBIH dan TAHMID adalah TAHLIL dan tambahan 

وَرُوِىَ الْخَطِيْبُ : 《اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ ثَمَانِيَةُ أَحْرُفٍ، وَأَبْوَابِ الْجَنَّةِ ثَمَانِيَةٌ، فَمَنْ قَالَ : اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ، فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّانِيَةُ》 

Dan diriwayarkan Imam Al-Khatib berkata : 《kata AL-HAMDULILLAH memiliki delapan huruf dan pintu-pintu surga memiliki delapan pintu, maka barangsiapa yang membaca : AL-HAMDULILLAH, maka di bukakan kepadanya pintu-pintu surga yang delapan》 

ثُمَّ اِنَّهُ يَجِبُ عَلىٰ الْعَبْدِ أَنْ يَعْتَرِفَ أَنَّهُ عَاجِز ٌعَنِ الْإِتْيَانِ بِحَقِيْقَةِ حَمْدِ اللّٰهِ تَعَالىٰ وَشُكْرِهِ، وَأَنَّهُ لاَيَقْدِرُ أَنْ يَأْتِى بِإِحْصَاءِ ذَلِكَ. وَلِذَا كَانَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ يَقُوْلُ : 《لاَ اُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ، أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلىٰ نَفْسِكَ》 

Kemudian sesungguhnya di wajibkan atas seorang hamba untuk mengetahui bahwa dirinya lemah dari mendatangkan dengan hakikat memuji kepada Allah Ta'ala dan bersyukur kepada-Nya, dan sesungguhnya tidak akan mampu untuk datang dengan menghitung hal itu dan karena ada Nabi Muhammad saw bersabda : 《aku tidak mampu menghitung pujian kepada-Mu, sebagaimana Engkau memuji atas Dzat-Mu sendiri》 

وَيُرْوِىَ أَنْ مُوْسىٰ عَلَيْهِ السَّلاَمُ قَالَ : يَا رَبِّ ! مَتَى اَبْلُغُ حَمْدَكَ وَشُكْرَكَ، وَحَمْدِي وَشُكْرِي نِعْمَةٌ مِنْكَ عَلَيَّ ؟ فَقَالَ لَهُ : مَتَى عَرَفْتَ أَنَّكَ عَاجِزٌ عَنْ حَمْدِي فَقَدْ حَمَدْتَنِي 
Dan di riwayatkan, bahwasannya Nabi Musa As berkata : Ya Tuhanku ! kapankah aku bisa menyampaikan pujian dan syukur kepada-Mu dan pujianku dan syukurku adalah nikmat dari-Mu atasku ? Maka Allah berfirman kepadanya : kapan kamu mengerti bahwa kamu mampu dari memuji-Ku, maka sungguh dirimu telah benar-benar memuji-Ku 

KITAB QURRATUL 'UYUN HALAMN 24

وَرُوِيَ عَنْ سَيِّدِنَا دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ أَنَّهُ قَالَ : 《إِلٰهِي ! ابْنُ آدَمَ لَيْسَ فِيْهِ شَعْرَةٌ إِلاَّ وَفَوْقَهَا نِعْمَةٌ وَتَحْتَهَا نِعْمَةٌ، فَمِنْ اَيْنَ يُكَافِئُهَا ؟ فَأُوْحٰى اللّٰهُ إِلَيْهِ : يَادَاوُدَ ! إِنِّي أُعْطِي الْكَثِيْرَ وَأَرْضٰى بِالْيَسِيْرِ، وَاِنَّ شُكْرَ ذَلِكَ اَنْ تَعْلَمَ أَنَّ مَابِكَ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنِّى》 

Dan di riwayatkan dari Sayyidina Nabi Daud as, bahwasannya ia berkata : 《Ya Tuhanku, anak adam tidak ada di dalamnya satu rambut kecuali di atasnya dan di bawahnya ada nikmat, maka dari dimana ia membayarnya ? Maka Allah mewahyukan kepadanya : wahai Daud ! Sesungguhnya aku telah memberikan nikmat yang banyak dan aku rela dengan pujian yang sedikit dan sesungguhnya syukur itu untuk kamu ketahui bahwa yang kamu terima dari nikmat maka hal itu dari-Ku》 

وَقِيْلَ : إِنَّهُ قَالَ : 《إِلٰهِي ! كَيْفَ أَشْكُرُكُ وَالشُّكْرُ نِعْمَةٌ مِنْكَ عَلَيَّ ؟ قَالَ : الاۤنَ شَكَرْتَنِي يَادَاوُدُ》 

Dan dikatakan : bahwasannya Alla berfirman : 《Ya Tuhanku ! Bagaimana aku bersyukur kepadamu dan mensyukuri nikmat dari-Mu atasku ? Allah berfirman : sekarang kamu bersyukur kepadaku wahai Daud 》 

KITAB QURRATUL 'UYUN HALAMAN 25

Wallahu A'lam Bish-Showab